Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan batang las

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan batang las:

1. Sifat logam dasar.Anda perlu mengetahui jenis logam apa, logam dengan ketebalan apa yang akan Anda gunakan, Ketebalan logam dasar, bentuk dan pemasangan sambungan.
2. Daya tarik.

Tensile strength refers to the maximum amount of stress that a material can experience while being either stretched or pulled before breaking or failing .

Kekuatan tarik minimum elektroda harus disesuaikan dengan kekuatan tarik minimum logam dasar untuk menghindari diskontinuitas las seperti retak.

The welding electrodes used in most applications will be from either the 6000 or 7000 series.  For example, an E6011 has a tensile strength of 60,000 psi. An E60 series welding rod will match the tensile strength of a mild steel according to Miller Welds.

3. Arus las.

Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik untuk elektroda berbeda. Busur las DC stabil, tetapi mana yang digunakan terkait dengan sifat elektroda.

Misalnya, elektroda dasar baja karbon J506 digunakan. Meskipun J506 digunakan untuk AC dan DC, busur las DC stabil. Saat AC digunakan, busur terus menerus rusak, dan pengelasan hampir tidak dilakukan.

4. Posisi pengelasan.

Anda juga harus mempertimbangkan posisi pengelasan saat memilih elektroda mana yang akan digunakan. Posisi pengelasan mengacu pada arah di mana manik las diletakkan oleh juru bor.

Batang las yang paling umum digunakan adalah batang las semua posisi. Ada 4 posisi pengelasan utama.

Flat,   Horizontal,   Vertical,   Overhead

Sebagian besar batang las yang dijual adalah elektroda semua posisi, tetapi tetap bermanfaat untuk melihat nomor 4 atau 5 digit pada elektroda saat Anda bekerja dengan peralatan yang Anda beli.

5. Spesifikasi dan kondisi layanan.

Berapa Ukuran Batang Pengelasan Yang Harus Saya Gunakan?

Biasanya ketebalan batang las harus disesuaikan dengan ketebalan logam yang Anda kerjakan.

Jumlah arus yang dapat ditangani dengan aman oleh batang las tergantung pada diameternya.

You can see the welding rod size charts that show the relationship between welding rod diameter and amperage, including this one produced by Firepower.

You can see in the chart that the welding rods range in size 5/64” in diameter to 5/32” in diameter.

Bagan juga menunjukkan ketebalan pelat yang direkomendasikan untuk logam dasar yang akan Anda las.

You will notice in this chart that there are welding rods ranging from 1/16” in diameter all the way up to 5/16” in diameter. Their chart looks something like this:

1. Tdia bahan pelapis

Bahan Pelapis

Ada 8 jenis pelapis yang digunakan pada batang las yang termasuk dalam sistem klasifikasi American Welding Society (AWS).

The coating material will determine which type of current, AC, DC+, or DC- that you will be using. As an example, high titania sodium and high titania potassium coatings are both compatible with AC current, but if you’re using DC- (direct current, negative polarity) then you will need to use a high titania sodium.

2. Kondisi lingkungan kerja.

Elektroda E6013:

Memiliki kekuatan tarik 60.000 psi: membuatnya sangat cocok digunakan dengan baja ringan

Merupakan elektroda semua posisi: elektroda ini dapat digunakan pada posisi datar, horizontal, vertikal, dan atas

Memiliki lapisan yang terbuat dari kalium titania tinggi: kompatibel dengan arus AC dan DC+

Sebagian besar mesin las tingkat pemula beroperasi dengan arus AC. Menemukan batang las yang kompatibel dengan arus AC tidaklah sulit, karena 6 dari 8 bahan pelapis las bekerja dengan arus AC. Alasan lain mengapa elektroda E6013 mudah digunakan adalah karena menghasilkan busur lunak yang mampu menghasilkan lebih sedikit terak daripada elektroda E6011.

The arc of the E6013 also doesn’t penetrate through the base metal quite as easily as the E6011 does, leaving some room for error for an operator who hasn’t yet gotten a feel for how closely the arc should be held from the base metal.